Bismillah
a). Dan ingatlah ketika Tuhan mu berfirman kepada para malaikat, "Aku hendak menjadikan Khalifah di bumi".
Mereka berkata, "Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji Mu dan menyucikan nama Mu?. Dia berfirman, "Sungguh, aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".
(Qs Al Baqarah ayat 30).
b). Sungguh, telah ada suri tauladan pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu. Yaitu bagi orang yang mengharapkan rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah. (Qs. Al Ahzab ayat 21)..
Ayat ayat ini berkaitan dengan hadis :
1). Rasulullah Shallallahu A'laihi Wasallam bersabda, "Tidak akan sukses (berjaya) suatu kaum yang mengangkat seorang wanita sebagai pemimpinnya".
(HR. Al Bukhari)..
2). Rasulullah Shallallahu A'laihi Wasallam bersabda kepada Abdurrahman bin Samurah, "Wahai Abdurrahman, janganlah engkau menuntut (meminta) jabatan. Jika itu di berikan karena keinginan dan ambisi mu, maka itu semua akan kamu tanggung seluruh bebannya dunia akhirat. Akan tetapi, jika itu di tugaskan untukmu, dan itu tidak ada ambisimu, maka kamu akan di tolong Allah Subhanawa'ala untuk menyelesaikannta".
(HR. Bukhari dan Muslim)
3). Rasulullah Shallallahu A'laihi Wasallam bersabda, "Kami tidak pernah mengangkat orang yang berambisi berkedudukan".
(HR. Muslim). .
4). Rasulullah Shallallahu A'laihi Wasallam bersabda, "Allah Subhanawa'ala melaknat penyuap, penerima suap dan orang yang memberi peluangnya".(HR. Ahmad). .
5). Rasulullah Shallallahu A'laihi Wasallam bersabda, "Jabatan (yang diminta) itu pada permulaannya penyesalan, pada pertengahannya kekesalan hati dan pada akhirnya ada azab di akhirat".
(HR. At Thabrani)
6). Rasulullah Shallallahu A'laihi Wasallam bersabda, "Khianat yang paling besar adalah bila seorang pemimpin memperdagangkan rakyatnya".(HR. At Thabrani). .
7). Rasulullah Shallallahu A'laihi Wasallam bersabda, "Barangsiapa di serahi amanah untuk mengurus orang banyak, untuk melayani kaum faqir, rakyat jelata, dan orang yang membutuhkan bantuan, maka Allah Subhanawa'ala tidak akan mengindahkan pada hari kiamat kelak".(HR. Ahmad)..
8). Rasulullah Shallallahu A'laihi Wasallam bersabda, "Apabila Allah Subhanawa'ala menghendaki kebaikan bagi suatu kaum maka di jadikan ulama-ulama mereka untuk menangani hukum dan peradilan. Juga, Allah Subhanawa'ala jadikan harta-harta di tangan orang-orang yang dermawan. Namun, jika Allah Subhanawa'ala menghendaki keburukan suatu kaum maka Dia menjadikan pemimpin-pemimpin mereka orang-orang yang berakhlak rendah. Di jadikan, Nya orang-orang yang bodoh yang menangani hukum dan peradilan dan harta berada di tangan orang-orang yang bakhil(pelit)".
(HR. Addailami)..
9). Rasulullah Shallallahu A'laihi Wasallam bersabda, "Ada 3 perkara yang tergolong musibah yang membinasakan, yaitu Seorang penguasa bila kamu berbuat baik kepadanya, ia tidak berterima kasih (tidak mensyukuri) mu dan bila kamu berbuat kesalahan dia tidak memaafkanmu. Tetangga, bila ia melihat kebaikanmu, ia pendam tapi bila melihat kesalahanmu ia sebar luaskan. Istri, bila ia berkumpul denganmu, ia akan mengganggu (menjengkelkan) mu dan bila kamu pergi, ia mengkhianatimu".
(HR. At Thabrani)..
10). Rasulullah Shallallahu A'laihi Wasallam bersabda, "Akan datang penguasa-penguasa sesudah ku yang memerintahkan mu dari atas mimbar, mereka memberi petunjuk (dengan lisan) dan ajaran yang bijaksana, tetapi apabila mereka telah turun dari mimbar (di belakang mimbar) mereka melakukan tipu daya dan mencuri. Hati mereka busuk melebihi bangkai".
(HR. At Thabrani)..
11). Aku mendengar, Rasulullah Shallallahu A'laihi Wasallam prihatin kepada umatnya dalam 6 perkara, yaitu di angkatnya anak-anak sebagai pemimpin, (banyak) petugas keamanan yang pungli, main suap dalam urusan hukum, pemutusan silaturrahmi hingga banyaknya pembunuhan, al Qur'an sebagai nyanyian dan pemutusan permasalahan yang di tangani oleh yang tidak mengerti di bidangnya". (HR. Ahmad)
12). Rasulullah Shallallahu A'laihi Wasallam bersabda, "Semua kamu adalah pemimpin dan akan bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang imam pemimpin akan bertanggung jawab atas rakyatnya. Seorang suami bertanggung jawab keluarganya dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang istri bertanggung jawab atas penggunaan harta suaminya. Seorang karyawan bertanggung jawab atas harta majikannya. Seorang anak bertanggung jawab atas penggunaan harta ayahnya". (HR. Bukhari dan Muslim) ..
0 Komentar